Saat ini, soft selling merupakan teknik penjualan yang paling diminati. Padahal, selain soft selling, hard selling adalah salah satu teknik penjualan yang juga bisa kamu lakukan. Lalu, apa itu hard selling dan kapan sebaiknya teknik ini digunakan? Simak selengkapnya dalam artikel berikut. Mengenal Hard Selling Menurut Investopedia, hard selling merupakan teknik pendekatan sales yang dilakukan secara langsung dan gamblang. Pendekatan ini dirancang untuk membuat konsumen membeli barang atau jasa dalam jangka pendek. Hard selling dapat dikenali melalui berbagai teknik yang memprovokasi konsumen. Provokasi ini digunakan untuk meyakinkan mereka bahwa membeli suatu produk akan menjadi keputusan yang akan meningkatkan kehidupannya. Misalnya, seseorang yang menjual kasur dapat melakukan hard selling dengan menjelaskan manfaat kesehatan jangka panjangnya. Sambil melakukan hal itu, ia juga memberi tahu pelanggan bahwa ada diskon menarik jika kasur tersebut dibeli hari itu. Baca Juga Gamification Strategi Marketing dibalut Permainan untuk Tingkatkan Brand Awareness Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Hard Selling © Hard selling tidak selamanya dapat digunakan kepada konsumen. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari hard selling yang dilansir dari Affiliate Marketer Training. 1. Hard selling dapat membantu konsumen yang bimbang Jika konsumen ragu-ragu untuk melakukan pembelian, pendekatan hard selling adalah hal yang cukup untuk meyakinkannya. Ini akan efektif jika kamu berurusan dengan seseorang yang tidak memiliki banyak waktu. Kamu juga bisa mendapatkan lebih banyak penjualan dari orang-orang yang cenderung membeli secara impulsif. Kamu dapat meyakinkan mereka untuk melakukan pembelian cepat tanpa benar-benar memikirkannya. 2. Dapat menghasilkan penjualan yang lebih banyak dalam waktu singkat Hard selling dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dalam waktu yang singkat. Konsumen dapat merasakan urgensi dari intonasi hard selling yang lebih keras dan mereka dapat menyelesaikan transaksi lebih cepat. Hard selling dapat kamu lakukan jika kamu ingin menjual produkmu dalam waktu singkat. Misalnya, untuk promosi produk edisi terbatas. 3. Tidak dapat digunakan untuk penjualan jangka panjang Hard selling mungkin menghasilkan penjualan awal, tetapi intonasi yang gamblang dapat memberikan pengalaman negatif kepada konsumen. Akibatnya, konsumen akan menghindari membeli produkmu di masa depan. Padahal, konsumen yang loyal sangat penting untuk penjualan. Untuk itu, hindarilah teknik hard selling jika tujuan penjualanmu adalah untuk mempertahankan konsumen yang telah ada. Baca Juga Tertarik Tumbuhkan Bisnis? Pahami Riset Konsumen dan Cara Melakukannya Hard Selling vs Soft Selling © Ada banyak perbedaan hard selling dan soft selling. Agar kamu bisa memaksimalkan penjualan produkmu dengan baik, kamu harus bisa memilih teknik penjualan mana yang paling efektif. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memilih teknik penjualan untuk produk yang akan kamu pasarkan. 1. Waktu penjualan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hard selling dapat menarik konsumen dalam waktu yang singkat. Untuk itu, manfaatkan teknik hard selling jika target penjualan kamu terbatas. Sebaliknya, jika kamu akan menjual produk tersebut dalam waktu yang relatif lama, lakukan teknik soft selling. Teknik ini akan memberikan waktu kepada konsumen untuk menimbang keputusan pembeliannya. 2. Perilaku konsumen Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan menggunakan hard selling atau soft selling adalah perilaku konsumen yang menjadi targetmu. Tidak semua orang menyukai teknik hard selling yang terkesan memaksa untuk membeli produk secepatnya. Alih-alih meningkatkan penjualan, kamu akan kehilangan konsumen loyalmu jika memaksakan teknik ini. Untuk itu, gunakan hard selling hanya setelah kamu memahami bagaimana perilaku konsumenmu. 3. Bidang industri Tidak semua jenis produk bisa dijual menggunakan teknik hard selling. Teknik ini lebih sering digunakan untuk penjualan di bidang asuransi atau perbankan. Selain dua bidang tersebut, hard selling cukup jarang digunakan, kecuali untuk penjualan edisi terbatas atau promosi khusus. Hard selling juga sering digunakan dalam telemarketing. Baca Juga Inbound vs. Outbound Marketing Pelajari Perbedaannya di Sini! Nah, itu dia yang harus kamu pahami terlebih dahulu sebelum mulai melakukan hard selling untuk menjual produkmu. Hard selling dan soft selling, ada banyak teknik lainnya yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan penjualan. Kamu dapat mempelajarinya melalui Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah layanan webinar dari Glints di mana kamu bisa bertanya dan berdiskusi langsung dengan para profesional di bidangnya. Ada berbagai kelas yang disediakan dengan harga terjangkau, mulai dari serba-serbi dunia kerja hingga berbagai tips untuk meningkatkan penjualan. Apakah kamu tertarik? Yuk, buruan daftar sekarang sebelum kehabisan kuota! Hard Sell The Difference Between Soft Selling and Hard SellingBerikutini karakterisrik perusahaa dagang : Perusahaan dagang menjual barang jadi yang sudah siap untuk dijual atau barang mentah, seperti pakaian, makanan, furniture, kayu dan bahan kue. Perusahaan Dagang hanya fokus menjual barang saja dan tidak mengolah barang yang dibeli, tetapi menjual barang yang telah dibeli dari suplier. Connection timed out Error code 522 2023-06-15 101112 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7a0651dddb0e28 âą Your IP âą Performance & security by Cloudflare Kegiatanini juga dapat dilakukan untuk akun-akun seperti kas, piutang, utang dan aktiva lainnya. Beberapa tujuan dilakukannya stock opname yaitu adalah sebagai berikut: Mencegah kerugian perusahaan karena kelalaian perhitungan. Mengetahui jumlah yang sebenarnya ada. Mengatur mutasi barang dari dan keluar perusahaan. Pengendalian internal. Ternyata, kamu tetap bisa âberjualanâ tanpa harus âberjualanâ, lho. Channel sales adalah nama untuk strategi itu. Memangnya, apa itu channel sales? Selain itu, apa saja kelebihan dan kekurangannya? Apa bedanya dengan direct selling? Glints akan menjelaskan semua kepadamu dalam artikel ini. Simak selengkapnya, yuk! Apa Itu Channel Sales? © Kita mulai pembahasan dari pengertian. Sebenarnya, channel sales merupakan salah satu model bisnis. Nah, di dalamnya kamu melibatkan seorang atau sekelompok partner bisnis. Dialah yang akan melakukan penjualan pada konsumen secara langsung. Partner bisnis ini kerap disebut dengan pihak ketiga. Ia datang di antara kamu dan pelangganmu. Kamu hanya bertindak sebagai penyuplai produk saja. Meski begitu, merek produk tetaplah milikmu. Model bisnis ini juga bisa bermacam-macam bentuknya. Kira-kira, apa sajakah bentuk channel sales itu? Mengutip HubSpot, ini dia jawabannya reseller affiliate partner distributor pembeli grosir value added reseller dan lain-lain Baca Juga Kupas Tuntas Franchise, Berbisnis dengan Brand yang Sudah Ada Plus Minus Channel Sales Model penjualan seperti ini punya banyak kelebihan, lho! Meski begitu, ia tetap punya beberapa kekurangan. Dengan mengetahui semuanya, kamu tentu bisa menilai apakah model bisnis ini cocok untukmu. Dirangkum dari Pipedrive, inilah kelebihan dan kekurangan itu Kelebihan channel sales © 1. Memperbesar bisnis dengan mudah Jika ada banyak orang yang menjual produkmu, perusahaan tentu lebih cepat berkembang. Ini juga berlaku dalam strategi penjualan yang satu ini. Akan ada banyak partner yang turut mempromosikan dan menjual produkmu. Kamu hanya perlu membuat produk saja. Meski begitu, tetap saja, ada beberapa pengecualian. Jika kamu memilih berbisnis dengan model value added seller, pembesaran nilai ini bisa jadi tak terjadi dengan cepat. Sebab, durasi penambahan nilai mereka bisa memakan waktu yang lama. Bahkan, beberapa reseller dengan model bisnis ini butuh waktu hingga 6 bulan. 2. Masuk ke pasar baru Untukmu yang ingin merambah pasar luar negeri, coba lirik model bisnis yang satu ini. Ternyata, ia memudahkan proses memperluas pasar ke kancah internasional. Kamu tak perlu lagi meriset pasar yang jauh. Sebab, sudah ada partner bisnis yang memahami seluk-beluk audiens di sana. Strategi ini punya risiko yang kecil. Selain itu, biayanya juga murah. Bukan cuma luar negeri saja, lho. Untukmu yang ingin menyentuh demografi baru, channel sales boleh dicoba. Ingat, tiap penjual tentu punya audiensnya masing-masing. Dengan berjualan lewat mereka, kamu menyentuh pasar yang lebih luas. 3. Hemat Apakah sekarang kamu harus membungkus paket pelanggan satu per satu? Proses ini tentu memakan waktu yang lama. Lewat channel selling, kamu tak perlu melakukan semua itu. Produk akan dikirimkan dalam jumlah yang besar. Tak perlu lagi membungkus semuanya satu per satu. Sumber daya yang kamu hemat bukan waktu saja. Biaya juga bisa kamu tekan dengan model bisnis ini. Baca Juga Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth Kekurangan channel sales © 1. Sulit mengontrol bisnis Dengan banyaknya âtanganâ di proses penjualan, kamu akan kesulitan mengontrolnya. Inilah yang jadi kekurangan pertama channel selling. Kamu tak benar-benar bisa ikut campur interaksi mereka dengan pelanggan. Risiko ini membesar jika partner bisnismu belum punya banyak pengalaman. Jika terjadi kesalahan, meski berstatus partner, namamu juga bisa ikut tercoreng. Hal ini tentu harus kamu pertimbangkan matang-matang. 2. Untung kecil Dalam model bisnis ini, partnermu tentu juga mencari untung. Ini membuatmu harus mengurangi profit yang kamu dapatkan. Meski begitu, ingat, kamu menghemat banyak waktu dan tenaga untuk hal lainnya. Jika dihitung-hitung, bisa saja, channel selling membawa laba yang lebih besar. 3. Hubungan tak langsung dengan konsumen Sebenarnya, seperti apakah konsumenmu? Apa ekspektasi mereka dan apa masalah yang mereka hadapi? Pertanyaan ini sulit dijawab jika kamu menggunakan model bisnis channel selling. Sebab, kamu tak bersentuhan langsung dengan pelanggan. Meski begitu, tenang saja, masalah ini tetap ada solusinya. Kamu bisa membuat program konsultan untuk tiap partnermu. Dengan begitu, kamu tetap bisa mempelajari perilaku konsumen secara dekat. Channel Sales vs Direct Sales © Ada sebuah model bisnis lain bernama direct sales. Ia kerap beriringan dengan channel sales. Melansir The Balance SMB, model bisnis yang satu ini, kamu tak perlu partner bisnis lagi. Penjualan kamu lakukan langsung ke konsumen. Di antara kedua model bisnis ini, manakah yang lebih baik? Kata Inuit QuickBooks, jawabannya adalah tidak ada. Semuanya tergantung situasi dari perusahaanmu. Situasi ini bisa berupa kondisi keuangan, produk yang dijual, pasarmu, dan lain-lain. Selain itu, keduanya bisa jadi bukan pilihan hitam-putih, lho. Kamu bisa saja melakukan channel selling dan direct selling untuk produk dan waktu yang sama. Baca Juga 8 Teknik Closing yang Bisa Diterapkan Sales untuk Tingkatkan Penjualan Selesai sudah penjelasan dari Glints soal apa itu channel sales. Bagaimana, apakah kamu tertarik menjalani bisnis dengan model ini? Jika memang belum, tenang saja. Masih ada banyak strategi dan model bisnis yang bisa kamu pilih. Semua itu bisa kamu pelajari di Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah kelas dengan bahasan berbagai industri kerja. Di sana, dunia sales dan pengembangan bisnis selalu dibahas. Ada juga pilihan kelas untuk pengembangan dirimu, lho. Pematerinya juga bukan orang sembarangan. Di sana, hanya ada para ahli dengan pengalaman tahunan. Jadi, tunggu apa lagi? Temukan kelas yang tepat untukmu sekarang, yuk! The Ultimate Guide to Channel Sales What is Channel Sales? How to Create a Winning Sales Channel Strategy What Is Direct Selling? Channel sales vs. direct sales Which is best for your small business?
Direct selling adalah teknik penjualan yang sedang naik daun saat ini, terutama di era digital seperti sekarang. Teknik ini merupakan metode penjualan yang menggunakan sistem penjualan langsung dari produsen ke konsumen, tanpa melalui toko atau perantara lain. Tips Sebelum Memulai Direct Selling Kekurangan Direct Selling 1. Direct Sales Relatif Cukup Sulit untuk Dilakukan 2. Metode Direct Sales Membutuhkan Konsistensi Kelebihan Direct Selling 1. Potensi keuntungan yang lebih tinggi 2. Bisa terhubung langsung dengan konsumen Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang! Orang yang terlibat dalam direct selling biasanya adalah distributor atau agen yang bertugas menjual produk ke konsumen. Teknik penjualan seperti ini seringkali dilakukan melalui presentasi produk yang dilakukan secara langsung ke konsumen, baik secara individu maupun kelompok. Bisa dilakukan secara langsung atau melalui media sosial atau internet. Biasanya, orang yang terlibat dalam penjualan seperti ini mempromosikan produk-produk yang dijual kepada teman, keluarga, dan kenalan mereka, serta mengajak orang lain untuk bergabung menjadi distributor atau agen produk yang sama. Teknik marketing yang biasa digunakan adalah personal selling, yaitu penjualan yang dilakukan secara langsung ke konsumen oleh seorang agen atau distributor. Agen atau distributor akan mempromosikan produk kepada konsumen dengan menjelaskan manfaat dan keunggulan produk tersebut, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh konsumen. Selain personal selling, direct selling juga bisa menggunakan teknik marketing lain seperti referral marketing, yaitu mengajak orang lain untuk menjadi agen atau distributor produk yang sama dan mempromosikannya kepada teman atau keluarga mereka. Keuntungan yang diperoleh dari direct selling adalah lebih tinggi dibandingkan dengan menjual produk melalui toko atau perantara lain, karena tidak ada biaya sewa toko atau biaya lainnya yang harus dikeluarkan. Selain itu, direct selling juga memungkinkan produsen untuk memperoleh umpan balik langsung dari konsumen, sehingga bisa membantu produsen untuk meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Direct selling bukan hanya menjadi cara yang efektif untuk menjual produk, tapi juga menjadi cara yang menyenangkan untuk membangun bisnis sendiri. Dengan teknik penjualan langsung ini, kamu bisa menjadi bos untuk dirimu dan mengontrol penghasilanmu sendiri. Kamu juga bisa mempromosikan produk-produk yang kamu sukai dan terhubung dengan konsumen secara pribadi. Direct selling juga memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang tidak bisa didapatkan dari pekerjaan lain. Kamu bisa menentukan waktu dan tempat kerjamu sendiri, sehingga bisa lebih mudah untuk mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Selain itu, juga merupakan cara yang efektif untuk membangun jaringan dan mengembangkan diri. Kamu bisa bergabung dengan komunitas yang terdiri dari orang-orang yang memiliki minat yang sama dan bisa saling belajar dan berbagi pengalaman. Tips Sebelum Memulai Direct Selling Jika kamu tertarik untuk mencoba direct selling, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memulai. Pilihlah produsen atau perusahaan yang tepercaya dan memiliki reputasi yang baik. Pastikan juga bahwa produk yang akan kamu jual merupakan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Carilah agen atau distributor yang sudah berpengalaman dan bisa membantumu memulai kariermu di teknik penjualan langsung. Mereka bisa memberikan bimbingan dan dukungan yang dibutuhkan untuk memulai bisnismu. Selalu pastikan untuk memahami aturan dan peraturan yang berlaku, terutama dalam hal pemasaran dan penjualan. Jangan lupa juga untuk memiliki izin yang diperlukan jika kamu akan menjual produk di tempat-tempat umum atau melalui media sosial. Terus berusaha untuk memperluas jaringanmu dan meningkatkan kemampuanmu dalam melakukan direct selling. Selalu belajar dan terus berinovasi agar bisnismu selalu berkembang. Kekurangan Direct Selling Seperti halnya dengan setiap strategi bisnis, ada kelebihan dan kekurangan dari metode direct sales. Ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menerapkan metode ini dalam bisnismu. 1. Direct Sales Relatif Cukup Sulit untuk Dilakukan Saat sebuah perusahaan memilih untuk menggunakan strategi ini, penjual harus mampu membangun jaringan mereka sendiri, mulai dari lingkup yang lebih kecil seperti teman, keluarga, atau kerabat. Ini tidak bisa dilakukan secara instan dan membutuhkan tenaga penjual yang lebih banyak. Oleh karena itu, metode ini sering dianggap hanya cocok untuk orang yang benar-benar suka dan ahli dalam menjual barang. Jika tidak, mungkin lebih baik menghindari penggunaan metode ini dalam bisnis. 2. Metode Direct Sales Membutuhkan Konsistensi Salah satu strategi jitu dalam penjualan langsung adalah konsistensi dan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum bisa mendatangkan hasil dan keuntungan besar dalam bisnis. Ini membutuhkan dedikasi dan komitmen yang tinggi, terutama jika bisnis baru memulai dengan strategi ini. Kelebihan Direct Selling 1. Potensi keuntungan yang lebih tinggi Meskipun ada kekurangan dari metode direct sales, juga ada kelebihan yang tidak boleh diabaikan. Salah satu kelebihan terbesar adalah potensi keuntungan yang lebih tinggi karena tidak adanya biaya distribusi atau toko. 2. Bisa terhubung langsung dengan konsumen Selain itu, penjualan langsung juga memungkinkan perusahaan untuk terhubung langsung dengan konsumen dan memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik, yang dapat membantu dalam pengembangan produk atau jasa di masa depan. Jadi, sebelum memutuskan untuk menerapkan metode direct sales dalam bisnismu, pastikan untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dengan seksama. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan ini, kamu dapat memutuskan apakah strategi ini tepat untuk bisnismu atau tidak. Direct selling merupakan cara yang menyenangkan dan menguntungkan untuk menjual produk dan membangun bisnis sendiri. Jika kamu tertarik untuk mencoba direct selling, pastikan untuk memilih produsen dan agen yang terpercaya, memahami aturan yang berlaku, dan terus belajar dan berinovasi agar bisnismu selalu berkembang. Jangan ragu untuk memulai kariermu di direct selling sekarang juga dan ambil alih masa depanmu sendiri! Baca juga Perusahaan Giat Melakukan Direct Selling, Apa Alasannya? Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang! Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar. Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!
OvYw8Y.